Pada Artikel sebelumnya Cara Budidaya Usaha Ayam Petelur memberikan info informasi peluang bisnis usaha
tentang bagaimana memulai usaha budidaya
ayam petelur. Nah ! pada kesempatan kali ini saya akan membagikan informasi
tentang Pemilihan Bibit dan Calon Induk untuk Usaha Ayam Petelur
Pemilihan
Bibit dan Calon Induk
Penyiapan bibit
ayam petelur yang berkreteria baik dalam hal ini tergantung sebagai berikut:
a. Konversi Ransum
Konversi ransum
merupakan perabandingan antara ransum yang dihabiskan ayam dalam menghasilkan
sejumlah telur. Keadaan ini sering disebut dengan ransum per kilogram telur.
Ayam yang baik akan makan sejumlah ransum dan menghasilkan telur yang lebih
banyak/lebih besar daripada sejumlah ransum yang dimakannya. Bila ayam itu
makan terlalu banyak dan bertelur sedikit maka hal ini merupakan cermin buruk
bagi ayam itu.
Bila bibit ayam
mempunyai konversi yang kecil maka bibit itu dapat dipilih, nilai konversi ini
dikemukakan berikut ini pada berbagai bibit ayam dan juga dapat diketahui dari
lembaran daging yang sering dibagikan pembibit kepada peternak dalam setiap
promosi penjualan bibit ayamnya.
b. Produksi Telur.
Produksi telur
sudah tentu menjadi perhatian. Dipilih bibit yang dapat memproduksi telur
banyak. Tetapi konversi ransum tetap utama sebab ayam yang produksi telurnya
tinggi tetapi makannya banyak juga tidak menguntungkan.
c. Prestasi bibit dilapangan/dipeternakan.
Apabila kedua
hal diatas telah baik maka kemampuan ayam untuk bertelur hanya dalam sebatas
kemampuan bibit itu. Contoh prestasi beberapa jenis bibit ayam petelur dapat
dilihat pada data di bawah ini.
- Babcock B-300 v: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 270, ransum 1,82 kg/dosin telur.- Dekalb Xl-Link: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 255-280, ransum 1,8-2,0 kg/dosin telur.- Hisex white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 288, ransum 1,89 gram/dosin telur.- H & W nick: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 272, ransum 1,7-1,9 kg/dosin telur.- Hubbarb leghorn: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)260, ransum 1,8-1,86 kg/dosin telur.- Ross white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 275, ransum 1,9 kg/dosin telur.- Shaver S 288: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)280, ransum 1,7-1,9 kg/dosin telur.- Babcock B 380: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260-275, ransum 1,9 kg/dosin telur.- Hisex brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house)272, ransum 1,98 kg/dosin telur.- Hubbarb golden cornet: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260, ransum 1,24-1,3 kg/dosin telur.- Ross Brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 270, ransum 2,0 kg/dosin telur.- Shaver star cross 579: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 265, ransum 2,0-2,08 kg/dosin telur.- Warren sex sal link: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 280, ransum 2,04 kg/dosin telur.
daftar pustaka:
1) Muhammad
Rasyaf, Dr.,Ir. Beternak Ayam Pedaging. Penerbit Penebar Swadaya (anggota
IKAPI) Jakarta.
2) Cahyono,
Bambang, Ir.1995. Cara Meningkatkan Budidaya Ayam RasPedaging (Broiler).
Penerbit Pustaka Nusatama Yogyakarta.
terimakasih infonya sobat :)
BalasHapusVariasi Blogger